Raffi Ahmad

Raffi Ahmad menegaskan penolakannya terhadap tuduhan terlibat dalam tindak pidana pencucian uang. Ia secara tegas mengklarifikasi bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Namun, Raffi Ahmad memilih untuk tidak membawa masalah ini ke jalur hukum.

Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta yang didampingi oleh pengacara terkenal, Hotman Paris, Raffi Ahmad menyatakan bahwa tujuannya hanya untuk mengklarifikasi. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk memperbolehkan pihak berwenang untuk memeriksa perusahaannya, RANS Entertainment, sebagai bagian dari klarifikasi tersebut.

Raffi Ahmad menambahkan bahwa ia tidak pernah memiliki niatan untuk melapor atau menciptakan musuh. Ia ingin menjaga suasana yang tenang dan santai terkait isu ini.

“Aku hanya ingin mengklarifikasi dan tabayyun saja, sudah. Silakan kalau mau dicek, hanya itu saja. Gue tuh enggak pernah mau lapor-lapor, enggak mau punya musuh. Santai saja,” ungkapnya.

Di samping itu, Raffi Ahmad menyadari bahwa ada kemungkinan motif politik di balik tuduhan pencucian uang yang dialamatkan kepadanya, mengingat dukungannya terhadap salah satu pasangan calon dalam Pemilihan Umum 2024.

Saya Bukan Politisi


Raffi Ahmad menekankan pentingnya politik yang damai dalam situasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa meskipun mendukung salah satu pasangan calon, ia bukanlah seorang politisi. Raffi Ahmad hanya berada di garda terdepan dalam mendukung pasangan tersebut.

“Ya, enggak apa-apa. Cuma intinya politik ini ayolah politik yang damai saja. Toh, juga saya bukan politisi. Saya hanya ada di garda terdepan salah satu paslon,” kata Raffi Ahmad.

Dalam sebuah wawancara yang dilaporkan oleh kanal YouTube Intens Investigasi pada Senin (5/2/2024), Raffi Ahmad menyatakan bahwa sebagai warga negara, adalah hal yang wajar untuk menyuarakan dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden tertentu menjelang Pemilihan Umum 2024.

Baca Juga : Raffi Ahmad Minta Bantuan Hotman Paris, Buntut Dituding Terlibat Tindak Pidana Pencucian Uang

Tak Mau Jadi Menteri

Terkait dengan motif politik, Hotman Paris menegaskan bahwa baik dirinya maupun Raffi Ahmad tidak tertarik pada jabatan politik atau gila jabatan dalam mendukung pasangan calon tertentu. Secara terang-terangan, Hotman Paris menyatakan bahwa mereka berdua tidak memiliki minat untuk menjadi menteri.

“Tapi gue enggak mau jadi menteri. Dia (Raffi Ahmad -red) pun enggak mau jadi menteri. Enakan dansa terus,” cetus Hotman Paris. Raffi Ahmad pun mengimbau publik jangan mudah terpancing isu menyesatkan.

Hoaks Jelang Pemilu 2024

Raffi Ahmad menekankan pentingnya berpolitik secara sehat dan tidak melakukan serangan yang tidak berdasar. Menurutnya, politik seharusnya dilakukan dengan cara yang sehat, terutama mengingat mendekati tanggal 14 Februari. Ia menambahkan bahwa hoaks semacam itu biasanya datang dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan suka berlebihan dalam menyebarkan informasi.

“Ya, ibaratnya kita janganlah. Maksudnya kalau menyerang itu menyerang yang sehat. Politik itu berpolitik yang sehat apalagi ini mau 14 Februari, dekat banget. Hoaksnya ini dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab suka berlebihan,” Raffi Ahmad mengakhiri.

Dalam konteks ini, Hotman Paris menekankan pentingnya adanya bukti yang konkret dalam menyatakan tuduhan. Menurutnya, tanpa bukti, tuduhan tersebut hanya akan menjadi gosip belaka. Hingga saat ini, pihak National Corruption Watch yang menyebut nama Raffi Ahmad dalam dugaan pencucian uang belum memberikan tanggapan.

Pernyataan ini menunjukkan sikap Raffi Ahmad dan Hotman Paris yang menegaskan pentingnya kehati-hatian dan kebenaran dalam menanggapi tuduhan yang tidak berdasar serta menekankan pentingnya bukti yang jelas dalam proses hukum.

Sumber : Liputan 6

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *