Fero Walandouw

Jakarta Berita baik datang dari industri film Indonesia. Sebuah proyek film kolosal berjudul 8 Warriors, Cinta, dan Tanah Air sedang dalam proses produksi. Yang menarik adalah kehadiran Fero Walandouw sebagai salah satu produser film ini.

Film 8 Warriors mengangkat kisah nyata perang 10 November 1945 di Surabaya. Ceritanya berfokus pada 8 sahabat yang berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Saat artikel ini ditulis, belum ada konfirmasi mengenai pemain-pemain yang akan membintangi film 8 Warriors dengan latar belakang Surabaya. Namun, Jaya Tamalaki dan Djo Arko dipercaya akan menjadi sutradara film ini yang diproduksi oleh Golden Pictures.

“Proyek yang kami garap kali ini tidaklah biasa seperti film-film sebelumnya di Indonesia. Tentu saja, proyek sebesar ini membutuhkan biaya yang sesuai dengan skala konsepnya,” ujar Fero Walandouw.

Baca Juga : Koki Terkenal Jordhi Aldyan Menggambarkan Kompor dan Tempat Cuci sebagai Inti Dapur, Bahas Istilah Persiapan

Kunjungi : perancatoto

Lebih Pentingkan Dampak daripada Biaya

Melalui pernyataan tertulis yang diterima pada Selasa (26/3/2024), Reyniel Fero atau yang lebih dikenal sebagai Fero Walandouw, mengajak masyarakat untuk tidak terlalu fokus pada besarnya biaya produksi, melainkan pada dampak yang akan dimiliki film ini bagi masyarakat ke depan.

“Mari kita tinggalkan dulu perbincangan tentang besarnya biaya produksi. Prioritas utama kami adalah dampak positif yang dapat dihasilkan film ini, terutama bagi generasi mendatang. Aspek komersial akan mengikuti jika segalanya berjalan sesuai rencana,” tambah bintang film Kuntilanak ini.

Yang pasti, proyek ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk Prabowo Subianto yang menyambut hangat tim produksi saat mereka berkunjung ke Hambalang minggu lalu. Dukungan ini memberikan semangat tambahan bagi tim Golden Pictures dalam memulai proses produksi film.

Lokasi Seluas 15 Hektar

Anton Firmansyah, yang juga bertindak sebagai produser, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan rekrutmen tenaga profesional serta pembangunan studio alam untuk membuat set Surabaya dan beberapa bangunan yang menjadi ikon pada peristiwa 10 November 1945.

“Untuk membangun set ini, kami memerlukan lahan seluas sekitar 15 hektar. Hal ini penting karena lokasi asli sudah mengalami banyak perubahan dan tidak lagi sesuai untuk syuting,” ungkap Anton Firmansyah.

Penggunaan Teknologi CGI

Di sisi lain, Jaya Tamalaki dan Djo Arko mengakui bahwa akan ada tantangan besar dalam proses syuting 8 Warriors. Mereka berencana untuk menggunakan teknologi Computer Generated Imagery atau CGI.

“Diperlukan konsep yang matang untuk menggabungkan adegan nyata dengan teknologi CGI. Saya yakin tim kami mampu menjadikan film ini mendekati kesan yang sesungguhnya,” kata Djo Arko seperti yang disampaikan oleh Jaya Tamalaki.

Sumber : Liputan6

Kunjungi : perancatoto

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *